Profil Desa Tegalgot

Ketahui informasi secara rinci Desa Tegalgot mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tegalgot

Tentang Kami

Profil Desa Tegalgot, Kecamatan Kepil, Wonosobo, perpaduan unik antara agraris dan industri. Temukan potensi unggulan dari perkebunan Salak Pondoh yang subur serta pusat industri mebel dan kerajinan kayu yang terampil di Dusun Ngadisalam.

  • Ekonomi Dua Pilar

    Perekonomian desa ditopang secara seimbang oleh dua sektor utama yang berbeda, yaitu hortikultura unggulan (Salak Pondoh) dan industri pengolahan kayu (mebel).

  • Sentra Hortikultura Salak Pondoh

    Dikenal sebagai salah satu daerah penghasil Salak Pondoh berkualitas di Kecamatan Kepil, di mana perkebunan salak menjadi sumber pendapatan vital bagi sebagian besar petani.

  • Pusat Kerajinan Mebel Kayu

    Menjadi lokasi bagi sentra pengrajin kayu, khususnya di Dusun Ngadisalam, yang memproduksi berbagai macam mebel seperti kusen, pintu, dan jendela, serta menyerap tenaga kerja terampil.

XM Broker

Desa Tegalgot, yang berlokasi di wilayah agraris Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, menampilkan sebuah model ekonomi perdesaan yang unik dan tangguh. Desa ini tidak hanya mengandalkan kesuburan tanahnya yang melahirkan komoditas hortikultura unggulan seperti Salak Pondoh, tetapi juga bertumpu pada keterampilan tangan warganya dalam industri mebel dan pengolahan kayu. Perpaduan antara pilar pertanian dan pilar industri kerajinan ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang dinamis dan menjadi ciri khas utama Desa Tegalgot.

Geografi dan Wilayah Administratif

Secara geografis, Desa Tegalgot terletak di kawasan lereng perbukitan pada ketinggian rata-rata 755 meter di atas permukaan laut. Posisi ini memberikannya iklim yang sejuk dan sangat mendukung bagi kegiatan pertanian, khususnya budidaya buah-buahan. Luas wilayah desa ini tercatat 3,03 kilometer persegi. Kontur tanahnya yang subur dan bergelombang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk perkebunan dan tanaman pangan.Secara administratif, pemerintahan Desa Tegalgot yang dipimpin oleh Kepala Desa Muhson, membawahi 4 dusun, yang terbagi lebih lanjut menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 18 Rukun Tetangga (RT). Struktur ini menjadi tulang punggung bagi efektivitas pelayanan publik dan implementasi program-program pembangunan di tingkat akar rumput.

Demografi dan Komunitas Masyarakat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, Desa Tegalgot memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.369 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 1.713 laki-laki dan 1.656 perempuan. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.112 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan sebuah komunitas yang cukup padat dan dinamis.Struktur sosial masyarakatnya terbelah secara seimbang antara profesi petani dan pengrajin kayu. Kehidupan komunitas berjalan harmonis dengan nilai-nilai gotong royong yang masih dijaga. Interaksi sosial yang erat menjadi modal penting, baik dalam kegiatan pertanian komunal maupun dalam jaringan kerja antar pengrajin mebel di desa.

Pilar Ekonomi I: Hortikultura Salak Pondoh

Pilar pertama yang menjadi penopang utama ekonomi Desa Tegalgot ialah sektor pertanian, dengan Salak Pondoh sebagai komoditas andalannya. Hamparan kebun salak menjadi pemandangan yang mendominasi sebagian besar lahan pertanian di desa ini. Iklim dan kondisi tanah di Tegalgot terbukti sangat cocok untuk menghasilkan buah salak dengan kualitas unggul, bercirikan rasa manis, renyah dan tidak sepat.Bagi mayoritas petani, kebun salak merupakan aset produktif yang memberikan pendapatan rutin. Siklus panen yang bisa berlangsung beberapa kali dalam setahun menjadikan salak sebagai sumber pemasukan yang stabil. Hasil panen dari Desa Tegalgot tidak hanya memenuhi permintaan pasar lokal di Wonosobo, tetapi juga dikirim ke berbagai kota besar di sekitarnya. Selain salak, para petani juga membudidayakan komoditas perkebunan lain seperti kopi dan cengkeh, meskipun dalam skala yang lebih kecil, sebagai bentuk diversifikasi usaha tani.

Pilar Ekonomi II: Industri Mebel dan Kerajinan Kayu

Keunikan Desa Tegalgot terletak pada pilar ekonomi keduanya yang berbasis pada keterampilan industri, yakni kerajinan mebel kayu. Sentra kegiatan ini berpusat di Dusun Ngadisalam, di mana banyak warga, terutama kaum laki-laki, berprofesi sebagai pengrajin kayu yang terampil. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun dan terus berkembang seiring waktu.Produk utama yang dihasilkan ialah komponen bangunan seperti kusen, pintu, dan jendela. Para pengrajin di Tegalgot dikenal memiliki ketelitian dan kualitas pengerjaan yang baik, membuat produk mereka diminati oleh konsumen dari dalam maupun luar Kabupaten Wonosobo. Deru mesin pengolah kayu menjadi musik latar sehari-hari di dusun ini, menandakan geliat industri skala rumah tangga yang menjadi sumber lapangan kerja signifikan. Industri ini menciptakan rantai nilai lokal, mulai dari penyediaan bahan baku kayu hingga pemasaran produk jadi.

Pembangunan Infrastruktur dan Prospek Masa Depan

Pemerintah Desa Tegalgot secara aktif memanfaatkan alokasi dana desa untuk mendukung kedua pilar ekonomi tersebut. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama jalan usaha tani, menjadi prioritas untuk mempermudah akses pengangkutan hasil panen salak dari kebun ke jalan utama. Di sisi lain, konektivitas yang baik juga penting untuk kelancaran distribusi produk mebel kepada para pemesan.Menatap ke depan, Desa Tegalgot memiliki prospek yang sangat cerah. Di sektor pertanian, ada peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah Salak Pondoh melalui pengembangan produk olahan seperti keripik salak, dodol, atau manisan. Pembentukan kelompok tani yang kuat untuk branding dan pemasaran bersama dapat meningkatkan posisi tawar petani.Di sektor industri mebel, tantangan terletak pada regenerasi pengrajin dan modernisasi desain agar tetap kompetitif. Pelatihan desain produk dan pemasaran digital bagi para pengrajin muda dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar daring. Dengan fondasi ekonomi ganda yang kokoh, Desa Tegalgot memiliki resiliensi dan potensi untuk terus tumbuh menjadi desa yang maju, sejahtera, dan mandiri.